VISI,MISI,TUJUAN
& SASARAN PT. UNILEVER Tbk.
Latar Belakang
PT. UNILEVER INDONESIASejak
didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah
satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods &
Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia
mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux,
Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight,
Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.lanjutan
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami
bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat
pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan
melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain;
menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang
bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh
sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat
pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada
akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar
terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever
(dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah
perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT
Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang
distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
TUJUAN PT.UNILEVER
INDONESIA
Tujuan kami di Unilever, memenuhi
kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di manapun mereka berada,
mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara kreatif
dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan
kualitas kehidupan.Akar kami yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di dunia
merupakan warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di
masa yang akan datang. Kami akan menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran
internasional kami dalam melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan kami
Perseroan multinasional yang benar-benar multi-lokal.
Keberhasilan jangka panjang kami
menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas
yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif, dan kesediaan untuk
menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus-menerus.Kami percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku
korporasi yang berstandar tinggi terhadap karyawan, konsumen dan
masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan yang ditempuh
Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan bagi usaha
serta tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para
pemegang saham serta seluruh karyawan Unilever.
VISI & MISI PT.UNILEVER
INDONESIA
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu
cita-cita tentang keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh
seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang
paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis
mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf
perusahaan.
§ Visi Unilever adalah “To become the first choice of
consumer, costumer and community”
§ Misi Unilever adalah :
- Menjadi yang pertama dan
terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
- Menjadi rekan yang utama bagi
pelanggan, konsumen dan komunitas.
- Menghilangkan kegiatan yang
tak bernilai tambah dari segala proses.
- Menjadi perusahaan terpilih
bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
- Bertujuan meningkatkan target
pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata
karyawan dan pemegang saham.
- Mendapatkan kehormatan karena integritas
tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
SASARAN, RENCANA STRATEGI
& PEMASARAN PT.UNILEVER INDONESIA
Sasaran Jangka Panjang
Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi
induk yang telah ditetapkan sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah
memiliki standar perilaku yang tinggi pada perusahaan dalam bekerja sama dengan
semua orang, masyarakat dapat tersentuh dan produk yang diciptakan dapat
berdampak di lingkungan sekitar
§ Strategi Fungsional
Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang
sifatnya operasional. Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini
mengarah kepada berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas
hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya
spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai
aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan
juga dengan strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis,
perusahaan harus mempunyai bidang-bidang fungsional yang utama agar dapat
bersaing dengan pesaing bisnisnya, antara lain :
§ Strategi Manajemen Keuangan
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana
baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar
pada tiga hal, yaitu bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital,
dan manajemen modal kerja termasuk dalam hal pembagian keuntungan.
Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik
seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur
biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.
Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek.
Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai
merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan
Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana
keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan,
akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang
telah ada. Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan
memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen keuangan Unilever
dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai
negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice
cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di
ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari
omset penjualan.
§ Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada
pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok
kegiatan tersebut berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap
pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap
penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang
menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai
kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja,
imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan
pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan
merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya
manusia. Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas
terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan
keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining
terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian
dan pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara
langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung.
Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu
orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar
100.000 orang.
Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan
menjadi perhatian utama di Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan
terwujud dalam visi kami: ‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’.
Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan
dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan terciptanya sinergi
antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar dapat mencapai hasil
terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan
manusianya. Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam menghadapi
persaingan.
Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan
mengasah intelektualitas dan keahlian, melainkan juga mendekati secara
emosional dengan menyentuh hati mereka. Kami menginginkan tim yang
beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk melampaui target
bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus
menikmati proses dalam mencapainya.
Keragaman
Kami bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan
saja dari segi jender, melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang
sosioekonomi, pendidikan, usia, agama dan jabatan sewaktu bergabung. Kami sadar
akan perlunya keragaman pikiran dan hati yang mandiri dan berbakat untuk
membuka potensi peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami dapat menciptakan
sinergi sejati dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah ke
depan, kami akan terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan
karyawan berdasarkan kemampuan, kualifi kasi, hasil kerja dan potensi mereka.
Memupuk Kepemimpinan
Kami sadar, bahwa aset kami yang
paling penting adalah sumber daya manusia yang tepat. Itulah sebabnya kami
menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan karyawan. Pendekatan
ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan kinerja. Kami
mengidentifi kasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik,
kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta
pelatihan. Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan program
pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami menyusun rencana
bagi program pengembangan mereka masing-masing.Untukmencapai
tujuan, perusahaan terus meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang
buruk dan mendorong orang keluar dari “zona kemapanan”, agar mereka tertantang
dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.
Melalui Senior Executive Development
Programme, para manajer mendapat pelatihan tentang cara-cara mengenali diri
sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja, serta cara belajar dan pembinaan
yang sesuai untuk mereka. Melalui masukan-masukan dari rekan lain, mereka juga
belajar tentang kekuatan mereka serta segi apa yang harus dikembangkan. Dengan
mengenali diri secara lebih baik, mereka akan terbantu dalam meraih sukses baik
dari segi profesi maupun pribadi.Kami yakin bahwa investasi yang kami tanamkan untuk mengembangkan
pemimpin masa depan telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari proses
suksesi yang mulus pada beberapa anggota direksi. Adanya persamaan keyakinan
yang diwariskan dari satu anggota direksi ke anggota lain telah memastikan
bahwa aspirasi perusahaan akan senantiasa diteruskan oleh generasi yang lebih
muda.
Membangun Budaya Wirausaha
Untuk meraih sukses, semua karyawan kami harus berpikir dan
bertindak seperti wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi
melakukan tindakan. Kami ingin mereka mempunyai rasa memiliki yang tinggi
terhadap perusahaan ini dan selalu bergairah untuk mewujudkan pikiran serta
ide-ide unik ke dalam tindakan nyata. Dengan menyelenggarakan program seperti
Enterprise Award yang memberi kebebasan pada tiap karyawan untuk melahirkan ide
kreatif dan cara kerja baru, karyawan didorong untuk mengasah dan mewujudkan kreativitasnya.
“Semangat Wirausaha” ini terbukti menjadi motor penggerak yang kuat bagi
tekad perusahaan untuk berkembang.
Blue Umbrella – Prinsip Bisnis Unilever
Walaupun kami telah memiliki Prinsip Bisnis Unilever yang
merupakan pedoman etika bisnis, kami sepenuhnya sadar bahwa harus ada
keseragaman pemahaman agar prinsip ini dapat dijalankan dengan benar. Kami
terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk mengkomunikasikan serta
berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi terhadap Prinsip itu
mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan teater dimana karyawan dapat
memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka dapat memahami Prinsip dengan
lebih nyata. Dengan demikian, mereka terdorong untuk mempelajari dan
mengembangkan pemahaman tentang pentingnya Prinsip itu.
Kepemimpinan – Menjalankan Nilai-nilai
Selama ini, Unilever Indonesia telah sukses dalam menjalani
berbagai perubahan. Hal ini dimungkinkan oleh proses transformasi pribadi yang
juga dialami oleh karyawan kami. Perubahan hanya mungkin dilakukan karena pihak
manajemen pun bersedia bekerja berlandaskan nilai-nilai yang disepakati
bersama. Langkah ini berbuah sukses karena nilai dan perilaku tersebut juga
ditularkan ke seluruh perusahaan. Setiap orang harus mengenal dan bangga terhadap
nilai-nilai tersebut, dan yang terpenting, menjalankannya. Untuk itu,
nilainilai tersebut secara terus menerus dikomunikasikan melalui poster, kartu
dan artikel-artikel, dan didukung dengan serangkaian pemberian penghargaan bagi
mereka yang dipandang pantas menjadi teladan. Di dalam acara-acara besar yang
diadakan perusahaan, kami selalu mengambil kesempatan untuk mengetengahkan
salah satu nilai dan mengkomunikasikannya secara kreatif kepada karyawan.
Kami mendorong semua manajer untuk membangun rasa memiliki
terhadap rencana pertumbuhan perusahaan, menjadikannya agenda pribadi dan terus
menjalankan nilai-nilai dengan menjadi teladan bagi orang lain. Dengan cara
ini, mereka berkembang sebagai individu, dan selanjutnya sebagai bagian dari
keluarga yang lebih besar, mereka akan mengembangkan perusahaan kami.
§ Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak
membutuhkan dua komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan
cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas,
hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa
bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu,
biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan
fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan,
merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk
bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga
kerja. Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan
pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin,
kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman
memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan
konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun
dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
§ Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat
dikendalikan perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price,
Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi persaingan
PRODUCT
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand
masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam
3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun
Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik
itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan
formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun),
atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol
Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak
muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka
rasa manis).Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga
memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan
diri kekancah persaingan tersebut.
PRICE
Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
PLACE
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling
banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang
dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi
banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang
memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent,
Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui
media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang
optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan
sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua
kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,
karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang
dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai
program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis
produk unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever,
selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan
yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen
promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan,
sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana
untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran
promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi
penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan
penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan.
Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada
beragam program promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal
langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan
khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk Unilever. Dengan
program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas
di pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan
dalam mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun
internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever harus bisa membuat
sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global yang menuntut sebuah
keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan khususnya
unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing. Mutlak
adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation
treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika
mengapa promosi perlu diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam
beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah
dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini adalah sasaran global
yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan
unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia
asing maupun pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan
konsumen, melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra
produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat
mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand
Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak
maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi
kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki
citra baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical
printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal
tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi
produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.
PROMOTION
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever
yaitu:
1. Periklanan
semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang
atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi
citra perusahaan atau produk individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi
interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih
untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran
Langsung
penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar
semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya
konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan menjadi:
1.
Advertising
2.
Consumer Sales Promotion
3.
Trade Promotion and Co-Marketing
4.
Packaging. Point Of Purchase
5.
Personal Selling
6.
Public relations
7.
Brand Publicity
8.
Corporate Advertising
9.
The Internet
10.
Direct Marketing
11.
Experiential contact: Event,
sponsorship
12.
Customer Service
13.
Word Of Mouth
Program Pelaksanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan
strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan
pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila tidak didahului
dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas untuk
mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari
strategi dan kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global
hendaknya dibuat dalam bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk
program-program kerja. Jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya
yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau
pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang
diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah
disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas
toleransi. Tiga pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi
terbaik, yakni :
1.
Goodness
of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap
kondisi industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari
lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras
dengan kekuatan dan kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif
perusahaan .
2.
Competitive
Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya saing
perusahaan.
3.
Performance
Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja
perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai
kemampuan strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan
kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar